Kanonisitasi Kitab Henokh

Teks dalam bahasa Yunaninya dikenal dan dikutip oleh hampir semua Bapak Gereja.

Ada sejumlah pertikaian tentang apakah teks bahasa Yunaninya merupakan sebuah produksi asli Kristen ataukah sebuah terjemahan dari sebuah teks bahasa Aram. Argumen utama yang menyatakan bahwa teks ini ditulis oleh seorang Kristen adalah munculnya rujukan-rujukan kepada Mesias sebagai Anak Manusia. Gereja Ethiopia menganggap versi Bahasa Ethiopia sebagai yang asli, karena versi itulah yang paling lengkap, sementara teks dalam bahasa-bahasa lainnya hanya berupa potongan-potongan yang tidak lengkap. Meskipun demikian, kebanyakan ahli barat kini menyatakan bahwa bagian-bagian yang paling tua ditulis pada abad ke-3 SM oleh seorang Yahudi, mengingat bahwa beberapa teks Henokh dalam bahasa Aram ditemukan di Qumran di antara Naskah Laut Mati. Sebelum penemuan Qumran, para sarjana menolak untuk menetapkan tanggal yang lebih awal daripada rujukan lainnya yang lebih muda, tetapi setelah penemuan Qumran membuktikan bahwa mereka keliru, mereka segera merevisi penetapan tanggal mereka ke belakang dan menyatakan bahwa “itulah” waktu yang paling awal ketika teks itu ditulis.

Kitab ini dirujuk, dan dikutip, dalam Yudas, 1:14–15 (TB):

Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Bandingkan ini dengan 1 Henokh 1:9, yang diterjemahkan dari teks Ethiopia:

Dan lihatlah! Ia datang dengan puluhan ribu bala tentara-Nya yang kudus untuk memberlakukan hukuman terhadap semua, dan menghancurkan semua orang fasik dan menjatuhkan hukuman atas semua orang. Dari semua pekerjaan orang-orang yang fasik terhadap Tuhan, dan tentang semua kata-kata nista yang telah diucapkan oleh orang-orang fasik terhadap-Nya.

1 Henokh 60:8

Henokh, keturunan ketujuh dari Adam.

Berikut adalah sumber asli[1][2][3] dari Kitab Ulangan 33:2,

Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

Sejumlah Bapak Gereja menganggap kitab ini sebagai karya yang otentik, khususnya Yustinus Martir, Irenaeus, Origenes, Clemens dari Alexandria dan Tertulianus, berdasarkan kutipannya dalam Yudas. Namun demikian, sebagian Bapak Gereja yang belakangan menyangkal kanonisitas kitab ini dan sebagian bahkan menganggap Surat Yudas tidak kanonik karena surat ini merujuk kepada sebuahkarya yang "apokrif" (Bdk. Gerome, Catal. Script. Eccles. 4.)

Setelah dikeluarkan dari Kitab Suci Ibrani Sanhedrin di Yavneh sekitar 90 M, kitab ini didiskreditkan setelah Konsili Laodikea (Kristian) pada 364; dan kemudian teks Yunaninya hilang.

Sejumlah ringkasan diberikan oleh biarawan abad ke-8 George Syncellus dalam kronografinya, yang diterbitkan dalam terjemahan Dillmann, hlm. 82-86. Pada abad ke-9 kitab ini digolongkan apokrif dari Perjanjian Baru oleh Patriarkh Nicephorus Bdk. Niceph. (ed. Dindorf), I. 787.